27 November 2010

Membeli Surga

Usai pengajian
seorang santri bertanya:
Kiai, saya tidak pernah
tinggalkan sembahyang
tidak pernah telat zakat
tidak pernah lupa ngaji
bahkan sudah tunaikan haji
berbakti kepada orang tua
baik dengan tetangga
tapi, satu... susah kutinggal
mm.. main perempuan

apakah Kiai,
dengan semua ibadahku
dengan semua kebaikanku
bisa terhapus dosa zinaku
atau paling tidak, impas
dengan kesalahanku

Kiai nyaris terbang dari sajadahnya
terkejut dengan pertanyaannya
setelah tenang kiai pun berkata,
Santriku, ambilah jawabanku
dari kisah ini:
Kelak, di hari Pembalasan
seorang ahli ibadah dihadapkan
lima abad lebih hidupnya
didedikasikan untuk ibadah semata
dipanggillah dia: 'Hai hamba-Ku,
masuklah ke surga-Ku karena rahmat-Ku!"

Si abid itu, tidak terima
setengah kaget seraya berkata:
"Tuhan, aku masuk surga karena amalku bukan?
Sebab, limaratus tahun lebih hidupku kudedikasikan
hanya beribadah kepada-Mu, Tuhan??"

Tunjukkan kepadanya
berapa nilai ibadahnya
cukupkah untuk membayar surga??
Malaikat rahmah menghitung
mengaudit seluruh amalnya
lima ratus tahun lebih lamanya
"Tuhan," Kata malaikat,
"nilai ibadahnya sepanjang lima ratus tahun lamanya
tidak cukup untuk membeli nilai sepasang mata
yang digunakan untuknya hidup di dunia
dinikmati untuk memandang segala...
Bagaimana mungkin masih sisa
untuk membeli surga??"

Kalau begitu,
jika dia tidak mau
masuk surga dengan Rahmat-Ku,
campakkan saja ke dalam neraka-Ku!

Meledak tangis si abid
melolong minta ampunan:
Tuhan, Ampunilah kelancanganku
Ampunilah kesombonganku
Benar, Jika tanpa rahmat-Mu
Aku pasti celaka...

Kiai larut dalam doa
santri tersedu dalam penyesalan
semua sadar akan kesalahan
terlalu bangga dengan amalan
padahal kelak di hari penentuan
Tiada yang tahu;
amal kita diterima Tuhan
atau dicampakkan
ke dalam jahanam

Tuhan, terimalah sedikit amalku
hapuskanlah segunung dosaku
Cucurilah aku dengan rahmat-Mu

No comments:

Post a Comment