23 October 2009

Gempa Tak Mengubah Arah Kiblat


Arah kiblat diyakini tak mengalami perubahan akibat terjadinya gempa bumi, yaitu tumbukan antara dua lempeng bumi. Yusuf S Djajadiharja, direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, mengatakan, jika terjadi gempa bumi, perubahan arah suatu bangunan atau lokasi akan bergantung pada beberapa hal.

Menurut Yusuf, salah satunya adalah arah patahan gempa. ''Dari seismograf bisa dilihat dari mana arah gaya gempa itu berasal. Sumbu vertikal dan horizontalnya ke arah mana. Bisa saja mengubah arah kiblat. Sayangnya, belum ada yang mengetahui secara pasti,'' katanya kepada Republika di Jakarta, kemarin.

Yusuf mengatakan, untuk mengetahui apakah terjadi perubahan dan memastikan apakah arah kiblat masih benar atau melenceng, bisa diketahui dengan menggunakan sistem global positioning system (GPS). Sebelum dan sesudah terjadinya, mestinya dilakukan pengukuran untuk memastikan apakah terjadi perubahan atau tidak.

Bisa saja, ungkap Yusuf, patahan yang menyebabkan pergeseran tanah hanya memengaruhi tempat yang sifatnya sangat lokal. Namun, tak menutup kemungkinan pergeseran ini berpengaruh pada wilayah yang lebih besar. ''Kita tak pernah mengamati itu, setahu saya belum ada yang mengamatinya,'' katanya.

Saat ditanya mengenai gempa sebesar apa yang dapat memengaruhi perubahan arah kiblat, Yusuf mengatakan, hal itu tergantung banyak faktor dan sulit diperkirakan gempa sebesar apa yang bisa mengubah arah suatu wilayah atau bangunan.

Ahli astronomi dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan, perubahan arah kiblat tak mungkin terjadi akibat perubahan lempengan bumi yang orde pengaruhnya jutaan tahun. Pergeseran lempeng secara alami, kata Thomas, tak akan menyebabkan terjadinya perubahan arah kiblat.

''Arah kiblat ditentukan berdasarkan Kota Mekah dan posisi tempat tinggal kita. Bisa diperkirakan pada globe atau dihitung dengan rumus segitiga bola,'' kata Thomas. Arahnya, kemudian ditentukan dengan kompas atau bayangan matahari, pada 28 Mei dan 15 Juli, saat matahari tepat di atas Mekah. Arah bayangan langsung mengarah ke Makkah.

Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra, menyatakan, gempa bumi tak memengaruhi arah kiblat secara keseluruhan. Ia mengatakan, mestinya tak perlu ada spekulasi mengenai perubahan arah kiblat akibat gempa bumi. Apalagi kalau pergeseran yang terjadi sangat minim. Ia berharap, sebelum melontarkan isu semua pihak berkonsultasi pada yang ahli. (Republika)

3 comments:

  1. Arah kiblat sudah diubah pada zaman Rasulullah. Jadi tidak mungkin ada perubahan arah kiblat lagi. Kecuali... orangnya yang salah arah.. hewhewhewhew....

    ReplyDelete
  2. Maskus betul mas ustad.

    ReplyDelete